Inilah kisah sikecil, pejuang tangguh keluarga, pelindung bunda dan penjaga adik adiknya. Terkadang tangan mungil ini merasa lelah menjadi penopang kehidupan keluarga terlebih saat si Ayah kembali padaNya
______________
Amira, begitu gadis kecil ini sering disapa. Ia merupakan salah satu santri yatim dhuafa penghafal Al-Qur’an yang di didik dan dibina di Rumah Tahfidz Yatim Dhuafa, kurang lebih 3 tahun Amira belajar AlQur’an di RTYD dan sekarang Amira berstatus sebagai pengajar muda di Rumah Tahfidz Yatim Dhuafa Penghafal Qur’an. Ibu Amira tidak bekerja dan hanya sebagai ibu rumah tangga, Amira dan adik adiknya bertahan hidup dari penghasilan si Ayah yang bekerja sebagai buruh serabutan. Namun, belum lama ini ayah Amira kembali kepadaNya, beliau meninggalkan Amira disaat Amira masih berusia 13 tahun bersama adik adiknya yang masih kecil.
Sebagai anak sulung dari tiga bersaudara, Amira adalah anak yang cerdas, aktif dan sholeha. Sejak kecil ia sudah berjuang untuk menjaga adik adiknya dan membantu keluarganya. Keluarga Amira sangat sederhana, Amira tinggal dirumah yang tidak begitu luas, beralaskan semen batu bata, dinding triplek dan atap dari pohon nipah. Amira tidak hanya tinggal bersama keluarga intinya tapi juga bersama bibi, kakek dan neneknya.
Dirumah kecil ini Amira dan adik adiknya dibesarkan. Penghasilan sang ayah sebagai buruh lepas tidaklah lebih dari 100 ribu perhari. Ditengah kondisi pendapatan yang demikian sang ayah harus menghidupi keluarganya termasuk Amira, kedua adiknya dan ibunya, belum lagi penghasilan juga harus disisihkan untuk biaya pendidikan dan kebutuhan mendesak lainnya
Sejak ditinggal sang ayah, Amira tidak hanya kehilangan tulang punggung sang pencari nafkah, tapi ia juga kehilangan sosok sang ayah yang selalu menjadi penyemangat. Bagi seorang anak perempuan sosok ayah adalah hal yang sangat penting. Ayah menjadi laki laki pertama yang sangat dekat dengan anak perempuannya, menjadi tempat berbagi cerita dan menjadi sosok yang selalu memberikan pertimbangan saat akan mengambil keputusan. Sosok ayah tidak hanya memberikan support secara materiil kepada keluarga tapi juga secara moril terutama dalam membuat keputusan.
Sebagai anak sulung pendidikan Amira harus tetap berlanjut karena secara tidak langsung ia lah yang akan menjamin pendidikan dari adik adiknya kelak. Kesadaran Amira akan pentingnya pendidikan untuk mewujudkan masa depannya yang lebih baik mendorong Amira untuk tetap rajin dan bersemangat dalam mengaji dan belajar di Rumah Tahfidz Yatim Dhuafa, meski telah ditinggal sang Ayah. Sebagai seorang santri, Amira sangat dekat dengan teman temannya di Rumah Tahfidz Yatim Dhuafa, sehingga saat Amira ditimpa musibah para santri lainnya ikut berempati dan tergerak hatinya untuk berkunjung kerumah Amira sebagai bentuk rasa persaudaraan dan support satu sama lain.
Teman teman Amira sesama santri dirumah Tahfidz Yatim Dhuafa didampingi oleh Bunda pengajar mengunjungi rumah Amira dengan membawa sembako berupa beras dan bahan makanan lainnya. Sesampainya disana Amira dan keluarganya menyambut hangat kedatangan kami. Mempersilahkan masuk ke rumahnya yang sederhana dan menyediakan beberapa hidangan. Amira sangat merasa terbantu dengan datangnya teman teman santri Rumah Tahfidz Yatim Dhuafa dan Bunda pendamping. Kedatangan kami menjadi momen yang sangat ditunggu oleh Amira, selain sebagai bentuk silaturahmi dan mempererat rasa persaudaraan juga pemberian sembako dapat membantu kebutuhan sehari-hari keluarga Amira. Selain mendapatkan bantuan sembako Amira juga menerima beasiswa rutin perbulan, beasiswa ini berasal dari Ayah Bunda Asuh tercinta. Beasiswa ini didapatkan Amira karena Amira merupakan salah satu santri yang hapalannya terus mengalami peningkatan. Melalui beasiswa ini Amira mencoba membantu sang Ayah dan keluarga dalam mencukupi kebutuhannya.
Amira sosok gadis kecil yang tangguh, ujian yang menimpanya sedari dini membentuknya menjadi pribadi yang terus bersemangat dan tidak mudah putus asa. Tetaplah semangat Amira, kami selalu bersamamu, Ayah Bunda Asuhmu selalu mendukungmu, dan RTYD berusaha semaksimal mungkin mendidikmu, membinamu, memuliakanmu dan memandirikanmu, yang kelak menjadi bekalmu Amira menatap masa depan dan membahagiakan orang sekitar. Big Hug For Amira !!